Ads

Category

Tentang GOT Indonesia

Our Latest Blog Posts

Rabu, 15 Juni 2016

Profil Elia Martell

| No comment
Mungkin sebagian teman-teman tidak terlalu tau siapa sebenarnya Elia Martel, padahal ia adalah salah satu karakter penting di Game of Thrones karena akibat kematiannyalah yang menimbulkan reaksi berantai hingga plot Dorne dalam Game of Thrones menjadi seperti sekarang.

Elia adalah anak ke empat dari pemimpin Keluarga Martell saat itu. Ia adalah adik dari Doran Martell dan kakak dari Oberyn “The Red Viper”, mereka sebenarnya lima bersaudara namun dua meninggal ketika bayi. Jarak umur Elia dan Doran adalah sebelas tahun karena itu Elia lebih dekat dengan Oberyn yang jaraknya hanya 1 tahun, mereka berdua tidak terpisahkan dari kecil hingga remaja. Elia terlahir prematur 1 bulan, banyak orang mengira kalau ia tidak akan selamat ketika masih bayi, sama seperti saudaranya, Mors Martell.

Sebagai seorang wanita, Elia Martell cukup cantik, ia memiliki kulit eksotis, berbadan ramping dengan dada yang kecil dan mata berwana hitam. Karena terlahir prematur, kesehatannya tidak terlalu bagus dan ia sering sakit-sakitan, akibatnya ia tidak banyak melakukan perjalanan keluar Dorne. Menurut Barristan Selmy, Elia mempunyai sifat lembut, baik dan sopan namun rapuh karena kesehatannya yang buruk. Ia juga mengatakan kalau Elia cerdas dan kadang suka bercanda.
Profil Elia Martell
Penggambaran Elia Martell

Ketika umur Elia sudah cukup untuk menikah, ia dan adiknya Oberyn, bersama-sama dibawa ibunya keluar Dorne untuk menemui calon pasangan yang pantas mendampingi mereka berdua. Beberapa tempat mereka kunjungi seperti wilayah Reach tempat Keluarga Tyrell berkuasa (Arbor, Oldtown, the Shields Island) juga Casterly Rock tempat kediaman Lannister. Oberyn selalu meledek semua calon Elia. Ketika di Oldtown, Elia bertemu dengan Baelor Hightower, pewaris Keluarga Hightower yang tampan serta memiliki reputasi baik. Elia paling menyukainya diantara calon pasangannya yang lain, bahkan ia sudah setengah jatuh cinta kepada Baelor, hingga ketika pemuda itu kentut saat Elia dan Oberyn berada di satu ruangan. Akibatnya Oberyn menjulukinya Baelor si Pemecah Angin, setelah itu Elia sudah tidak bisa menatap Baelor tanpa menahan tawa.

Saat masih berada di Oldtown, ibu Elia mendengar kalau kenalannya Joanna Lannister meninggal ketika melahirkan Tyrion, mereka pun melanjutkan perjalanan ke Casterly Rock. Oberyn berpendapat kalau ibunya dan Joanna sebelumnya telah sepakat untuk menikahkan salah satu dari Elia atau Oberyn dengan Cersei atau Jaime Lannister. Menunggu sampai waktunya telah pantas, ibu Elia menyampaikan hal ini kepada Tywin Lannister, pertama menyarankan perjodohan Oberyn dan Cersei kemudian antara Elia dan Jaime namun kedua tawaran ini ditolak secara kasar oleh Tywin karena ia beranggapan kalau Cersei hanya pantas menikah dengan pangeran Rhaegar Targaryen. Selanjutnya Tywin menyarankan kalau Tyrion lah yang pantas dijodohkan dengan Elia, ibu Elia menganggap hal ini sebagai penghinaan.

Beberapa tahun kemudian, ibu Elia berhasil menjodohkan Elia dengan Pangeran Rhaegar Targaryen. mereka menikah di tahun 280 AC dalam upacara besar di Great Sept of Baelor di King’s Landing.Elia dan Rhaegar pindah ke Dragonstone tidak lama setelah pernikahan mereka. Setelah itu Elia melahirkan anak pertama mereka, Rhaenys. Ketika dibawa mengunjungi orangtua Rhaegar di King’s Landing, Ratu Rhaella menyambut cucunya dengan hangat sementara Raja Aerys menolak menyentuhnya dengan alasan bayi itu berbau orang Dorne. Mungkin ini karena kulit bayi tersebut mirip warga Dorne dan rambutnya yang berwana hitam. Anak kedua dari Elia lahir di tahun 282 AC dan diberi nama Aegon.

Pernikahan Elia dan Rhaegar, walaupun harmonis dan kelihatan bahagia namun selalu bermasalah karena kesehatan Elia yang buruk dan selalu rapuh. Elia hanya ditempat tidur selama setengah tahun akibat melahirkan Rhaenys bahkan ketika melahirkan Aegon, nyawa Elia hampir tidak terselamatkan. Setelah itu dengan melihat kesehatan Elia, Maester memberitahu Rhaegar kalau istrinya tidak diperbolehkan lagi untuk mengandung anak.

Tahun 281 AC, Elia hadir di Turnamen di Harrenhal bersama Rhaegar. Rhaegar yang memenangkan turnamen berhak memilih Ratu Cinta dan Kecantikan buatnya, namun semua orang terdiam ketika ia melewati istrinya dan justru memilih Lyanna Stark. Reaksi Elia saat itu tidak diketahui. Setelah anak Elia dan Rhaegar lahir (Aegon), Rhaegar bersama teman dan prajuritnya pergi ke suatu tempat, dan tidak lama setelahnya terdengar kabar kalau Rhaegar menghilang bersama Lyanna Stark. Peristiwa ini memicu pemberontakan Robert Baratheon yang saat itu adalah tunangan Lyanna.

Menurut kakak Daenerys yaitu Viserys, Rhaegar tidak terlalu bahagia dengan pernikahannya. Ia beranggapan kalau apabila Rhaegar bahagia dengan Elia maka Rhaegar tidak akan membutuhkan Lyanna. Pengarang Novel Game of Thrones, George R.R. Martin mengatakan kalau hubungan antra Elia dan Rhaegar adalah rumit.

Kakak Elia, Doran Martell marah atas perlakuan Rhaegar kepada adiknya, karena itulah ia lambat membantu Keluarga Targaryen ketika perang. Raja Aerys “Mad King” kemudian mengancam Martell kalau ia menawan Elia beserta anaknya. Paman Elia, Lewyn Martell membawa 10.000 pasukan Dorne untuk membantu Targaryen dan mendamping suami elia, Rhaegar di medan perang. Lewyn dan Rhaegar tewas dalam perang ketika di Trident dan Mad King beranggapan kalau Lywin Martell pasti telah menghianati Targaryen. Akibatnya ia menyandera Elia dan anaknya di King’s Landing untuk mencegah penghianatan Martell selanjutnya. Ketika pasukan Lannister telah berbalik mendukung pemberontak dan menyerang King’s Landing, Gregor Clegane (The Mountain) dan Armory Loch (bawahan Tywin Lannister) memeriksa seluruh ruangan di istana. Armory Loch kemudian mendobrak pintu salah satu kamar dan menemukan anak Elia, Rhaenys yang bersembunyai dibawah ranjang ayahnya. Ia ditarik keluar sambil berteriak ketakutan dan tubuhnya ditusuk pisau hingga puluhan kali oleh Armory Loch. Ruangan dibawahnya, yaitu kamar anak Elia (Aegon) diasuh, Gregor Clegane (The Mountain) menemukan Elia dan bayinya berada. Ia merampas Aegon dan membenturkan kepalanya di dinding hingga pecah. Dengan tangan yang masih penuh darah dari Aegon, The Mountain memperkosa Elia dan kemudian membunuhnya dengan memecahkan kepalanya seperti ketika membunuh Oberyn nantinya.

Tywinn Lannister yang sebelumnya memerintahkan pembunuhan Rhaenys dan Aegon sempat sedikit shock dengan kematian mereka yang sangat brutal. Dalam kasus Rhaenys, Tywin menganggap kalau Armory Loch seharusnya cukup memancing Rhaenys yang saat itu berusia 3 tahun keluar dari bawah tempat tidur dengan menggunakan permen agar tenang, kemudian menggunakan bantal untuk mencekiknya. Armory Loch mencoba membela diri dengan mengatakan kalau anak itu tidak berhenti berteriak dan terus menendang dirinya. Tywin Lannister menganggap kalau pembunuhan terhadap anak-anak Elia dan Rhaegar perlu dilakukan untuk membuktikan keloyalan Lannister kepada Robert Baratheon, namun ia tidak pernah memerintahkan prajuritnya untuk memperkosa Elia Martell dan kematian Elia sebenarnya tidak perlu terjadi. Tywin beranggapan kalau ia melupakan keberadaan Elia saat itu dan tidak menjelaskan secara spesifik ketika memberikan perintah kepada Ser Gregor Clegane yang akan membunuh Rhaenys dan Aegon untuk mengampuni ibunya. Mayat Rhaenys dan Aegon diperlihatkan Tywin kepada Robert Baratheon dengan menutupinya dengan jubah merah milik Lannister untuk menyembunyikan banyaknya darah ditubuh mereka.

Keluarga Martell sangat marah atas terbunuhnya Elia bersama anaknya. Oberyn ingin membalaskan kematian mereka dan melanjutkan perang dengan mendukung Viserys dan Daenerys yang berada di Essos. Saat itu kedua pihak telah saling bertukar informasi secara rahasia namun Hand of The King milik Robert Baratheon yaitu Jon Arryn pergi mengunjungi pemimpin Dorne, Doran Martell untuk mengajukan permintaan perdamaian. Keluarga Martell menyetujuinya walaupun setelah itu hubungan Martell dan Kerajaan Robert masih tetap dingin.

Sampai sekarang, menurut sejarah yang tercatat di Westeros, tidak ada yang benar-benar bisa membuktikan siapa sebenarnya yang telah membunuh Elia, Rhaenys dan Aegon. Yang ada hanyalah rumor saja.
Tags :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Follow Us on Facebook

Category

Copyright 2025 : Distributed By ZMTemplates
Designed By Templatezy